Tampilkan postingan dengan label daging kambing giling. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label daging kambing giling. Tampilkan semua postingan

Menikmati jajanan daging rusa di puncak

Senin, 24 Oktober 2011








 

sepulang saya dari makassar akhir pekan kemarin ke kota tercinta yaitu jakarta, beberapa teman saya langsung mengajak pergi ke puncak, walaupun macet namun itu tidak menyurutkan niat kami untuk bermalam minggu di puncak, ketika sampai di cipayung perut ini rasa nya ga kuat untuk menahan lebih lama rasa lapar ini.

akhir nya kami pun berhenti di sebuah rumah makan bernama Ekaria Permai yang ada di sana,unik nya rumah makan ini memiliki menu yang sangat unik, yaitu berbagai makanan dari hewan yang kaya akan protein, seperti daging kelinci,kambing, belut,kuda,sapi,tutut (keong sawah),biawak,rusa,dsb

cara penyajian nya pun bermacam-macam,bisa di sate,di sajikan dengan lada hitam,dan banyak lagi,, harga nya pun berbeda-beda,dari mulai 25rb sampai 75rb/porsi, saya tertarik dan penasaran untuk memesan daging rusa lada hitam yang harga nya (75rb/porsi),dari tawaran yang paling mahal adalah daging rusa yang saya pesan, karena penasaran dengan rasa nya saya tidak terlalu menghiraukan harga nya.

namun anda tidak perlu takut untuk makan di sini, karena daging rusa yang di jual bukan lah daging rusa hasil pembantaian dan pembuangan karena kelebihan populasi di istana bogor, pemilik warung ini mengatakan daging rusa ini di ambil/di datangkan dari kalimantan langsung.

setelah lama menunggu akhir nya pesanan saya datang juga, menu rusa lada hitam ini di sajikan dengan irisan tipis-tipis daging rusa ditumis dengan lada hitam, ditambah rajangan bawang bombai dan paprika hijau. Dagingnya sama sekali tidak berbau. Harum lada hitam menguar dari masakan istimewa ini. Daging rusanya lembut dan empuk. Kalau boleh dibandingkan, daging rusa sangat mirip tekstur dan citarasanya dengan daging sapi muda. Muantap NYoss !!

Di samping masakan-masakan khusus tersebut, Ekaria Permai juga menyajikan berbagai masakan Tionghoa klasik, seperti: sop kepiting, sop asparagus kepiting, sop jagung kepiting, sapo tahu seafood, kakap tahu tausi, gurame asam manis, gurame tahu sayur asin, fuyunghai, dan lain-lain.

Selain masakan Tionghoa, Ekaria Permai ternyata juga menerima pesanan kambing guling, dan menyediakan berbagai masakan Sunda, seperti: paket nasi timbel komplet, pepes ikan mas duri lunak, tumis genjer, dan lain-lain.

Sekadar catatan: di kartu nama restoran ini tercantum pernyataan: dijamin halal. Satu tambahan catatan lain: restoran ini ternyata juga menyediakan layanan WiFi gratis

SELAMAT MENCOBA ^^

Menikmati Sate Buntel kuliner mantap

Senin, 17 Oktober 2011


  
weekend di bandung memang menyenangkan terbukti dengan beberapa kuliner unik yang muaknyuzz rasa nya dan ga akan terlupakan oleh lidah kita,,hmm penasaran dengan kuliner yang satu ini??hehe

bertempat di jl.pasir kali bandung saya mencoba lezat nya sate buntel Pak Kardjan, tidak seperti sate yang biasa kita temui di tempat kuliner sate ini di buat dari daging kambing cincang dan di gulung, satenya juga cukup unik, karena berukuran cukup besar dan dibalut dengan lemak tipis yang akan melumer pada saat dibakar. Tak heran kalau rasanya mak nyuss dan bikin ketagihan.

saat tiba di rumah makan tersebut saya langsung memesan sate buntel yang juga merupakan menu utama, di samping itu saya juga menambahkan pesanan semangkok tongseng iga sapi,sambil menunggu saya memperhatikan sekeliling tempat makan ini, suasana nya begitu segar dengan para pelayan yang ramah dan juga cantik "ASPARADES" asli perawan desa,,hiihi

selang beberapa menit menunggu akhir nya sate dan sup iga yang saya pesan datang juga, hmm masih di tangan pelayan nya saja wangi dari bumbu-bumbu an sate dan tongseng tersebut sudah sangat membuat saya semakin lapar dan ingin segera menyicipi nya.

Sate Buntel sendiri diracik dari daging kambing giling yang dimasak dengan aneka bumbu kemudian dibungkus lemak daging. Satu sate buntel ini sebanding dengan delapan tusuk sate kambing biasa. Sesuailah dengan harga setusuknya Rp 8.500,00 dan Rp.25.000 untuk per 3 tusuk sate.

Sate disajian dengan dua buah bumbu, bumbu kecap dan bumbu kacang. Bumbu kecap tak langsung dituang dari kecap botol tapi dicampur kembali dengan bumbu, cabe merah, cabe rawit ditambah merica. Bumbu Kacangnya cukup kental dan halus karena kacangnya sendiri digiling dan diolah hingga menghasilkan bumbu kacang yang agak kasar, tidak seperti bumbu kacang umumnya.

Sate disajikan tanpa acar, tapi digantikan dengan sayuran seperti kol, tomat, mentimun dan bawang merah mentah. Rasanya hmm... tak perlu diragukan lagi mak nyuss! Apalagi dicocol dengan sambel kacang dan bumbu kecap yang rasanya khas dan tidak akan ditemukan di warung sate manapun.

Sehabis menyantap makan Sate Buntel, saya pun langsung beralih ke tongseng iga kambing yang sudah menggoda. Aromanya yang harum sungguh menggoda selera, belum lagi potongan daging kambing yang lumayan besar dan ternyata begitu lunak dan empuk. Yang patut diacungi jempol dagingnya tidak ada bau prengus sama sekali. Yang semakin menambah selera adalah tulang sumsumnya yang begitu terasa gurih saat disedot. Kenikmatan yang sungguh sebanding dengan harganya yang hanya Rp 22.500,00.

Ternyata memang benar pujian dari orang-orang selama ini, lagenda kelezatan Sate Kardjan sejak tahun 70-an memang benar-benar nyata. Buktinya saya jadi ketagihan si sate buntel Pak Kardjan.